Halaman

Teman teman..

silahkan di baca, diulek dan di bumbui...



Rabu, 11 Agustus 2010

Marsidalian...

Marsidalian..
(bahasa batak : mencari cari alasan, untuk menghindar)

1 : “Cuci dulu baju mu itu nak..”
2 : “Ah, mamak lah yang nyuci, mau ujian aku ..”

“Kenapa tidak datiag tadi malam ke pertemuan”
”Iya nih, tiba tiba kuku jariku patah”

”Kenapa deadline target tidak terpenuhi”
”Ini Pak, minggu ini banyak gangguan network”

Ilmu mencari alasan sudah semua manusia menguasainya dengan baik, tidak heran, anak yang baru bisa ngomong saja sudah sangat piawai untuk marsidalian... Tidak heran juga kenapa itu bisa terjadi karna nenek moyang kita sudah mengajarkannya dengan sempurna.

Lihatlah Adam ketika dia diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan mengapa ia memakan buah dari pohon pengetahuan di taman eden,,, dengan sangat cantik dia berkata, "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

Berlanjut lagi ketika Tuhan meminta pertanggungjawaban Hawa, maka dia berkata
"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

Tidak diteruskan oleh Tuhan, seandainya Tuhan bertanya pada ular itu, maka aku yakin ular akan mengkambinghitamkan monyet, monyet mengkambinghitamkan gajah, gajah mengkambinghitamkan kambing... kesimpulannya sebenarnya, Tuhan tidak perlu menciptakan berbagai jenis binatang, cukup satu saja yaitu ”KAMBING HITAM”.

Saya menuliskan tulisan ini dalam kesedihan karna salah satu orang yang menginspirasikan kehidupan saya melalui tulisannya yang tidak KambingHitam, terlebih dahulu menghadap BAPA, tapi saya sadar bukankah kematian adalah keuntungan ?

Filipi 1 : 21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan

Beliau terlebih dahulu mengahadap BAPA untuk menikmati Istana yang indah bersamaNya. Disela-sela kesibukan yang cukup banyak, saya mencoba mengingat lagi apa makna yang harus kita dapatkan. Saya tidak mau rugi dengan bersedih, harus ada yang kudapatkan hari ini. Nah inilah yang menjadi inti tulisan ini.

Seringkali kita menilai seseorang dari cara matinya, bukan dari selama dia hidup. Ada yang bilang kalau meninggalnya karena kecelakaan maka pasti dosanya besar...daga..
Bulan lagu saya kehilangan istri dari sahabat saya yang kecelakaan motor dengan membawa 2 anaknya pada saat dia akan melayani di ibadah. Suaminya yang biasa bawa motor sedang diluar kota untuk mengikuti CAMP pemulihan kaum pria. Sempat saya bertanya, bukankah orang orang ini melayani Engkau Tuhan, mengapa ini terjadi pada mereka yang setiap hari duduk di dekatMu. Kemudian aku menemukan jawaban pada saat Pendetanya berkotbah saat ibadah penghibuan, ”jangan lihat cara matinya, tapi lihat cara hidupnya”. Bukankah para rasul juga banyak yang mati dipenggal dan disalibkan terbalik ?

Maaf sedikit melenceng dari judul, kembali ke masalah marsidalian,
Banyak sekali orang yang mengembangkan dengan baik ”talenta” marsidaliannya, bahkan Daud juga sangat pintar untuk mencari pembenaran atas apa yang dia lakukan terhadap Uria. Sekarang ini setiap hal yang kita kerjakan salah, kita akan sangat pintar untuk mencari pembenarannya,
pada saat menyalip orang dijalan - alasannya terlambat ke kantor
pada saat tidak mengangkat telp orang yang tidak kita sukai – alasannya low bat
pada saat terlambat ke kantor – alasanya telat bangun
pada saat menghindari tanggungjawab pelayanan – alasannya anak
pada saat menghindari cicilan utang – alasannya keperluan orang tua
Secara tidak langsung kita membuat orangtua dan anak kita menjadi ”KambingHitam”.

Orang baru saja menghadap Tuhan ini kukenal dari tulisannya yang terus terang, tanpa mencari pembenaran, dan sidalian atas suatu hal. Tidak ada hal yang lebih baik saat ini dari pada menghentikan semua sidalian dalam kehidupan kita. Sama seperti Yesus yang tidak mencari alasan pembenaran atas penyalibannya, sehingga orang Farisi sampai mencari alasan untuk mereka sendiri.

Markus 15 : 26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi".

Sekali lagi moment ini tidak bisa disia-siakan, biarlah kita bisa menyebutkan hari ini ”Tanggungjawab berhenti disini” bukan cari sidalian lagi atas apa yang terjadi, kita alami dan kita perbuat.

Sebab setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.....(Mat 12 :36)


js
Thanks Oppung Sinar...

2 komentar:

  1. Hahh, ketemu blognya si abang..
    With all the differences, aku suka gaya tulisan abang. Cuma ga ngerti baHasa bataknya.. Hehehe.

    BalasHapus
  2. makanya cari suami orang batak...

    BalasHapus